Thursday, July 7, 2011

KERAJINAN EMAS & PERAK “NARTI’S SILVER”


A. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan

Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan salah satu daerah tujuan wisata yang mempunyai potensi cukup besar. Hal tersebut mendorong berkembangnya produk dan pemasaran barang kerajinan rakyat. Salah satu jenis kerajinan yang diusahakan dan pemasarannya cukup baik adalah kerajinan perak.



Dengan melihat perkembangan kerajinan perak di Daerah Istimewa Yogyakarta, maka Ny. Hj. Sunarti Sumartinah terdorong untuk mendirikan perusahaan kerajinan perak yang bernama NARTI’S SILVER yang didirikan pada tahun 1975. Pemberian nama NARTI’S SILVER adalah merupakan kependekan dari nama Ny. H. Sunarti Sumartinah dan juga atas pertimbangan bahwa nama tersebut mudah diingat dan mudah diucapkan wisatawan asing khususnya dan wisatawan nusantara pada umumnya. Pada saat pendirian perusahaan perak NARTI’S SILVER, sudah tumbuh keinginan atau cita-cita mengarahkan produk kerajinan perak tersebut untuk mampu menembus pasar luar negeri.

Dengan semakin pesatnya pertumbuhan dan perkembangan kerajinan perak di Indonesia, khususnya di Yogyakarta. Maka perusahaan perak NARTI’S SILVER berusaha lebih keras untuk mendapatkan pengakuan dari
pemerintah dan konsumen / masyarakat umum. Dan usaha tersebut terealisir dalam surat keputusan tentang Izin Usaha yang dikeluarkan melalui Surat Keputusan Mendag No. 59/12-5/PK II/1989.

B. Lokasi Perusahaan
Perusahaan perak NARTI’S SILVER berlokasi di Jalan Tegalgendu No. 22, desa Tegalgendu, kecamatan Kotagede, kotamadya Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta. Pemilihan lokasi berdasarkan atas pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut :
1. Pertimbangan Teknis
Secara teknis, lokasi perusahaan dekat dengan sumber daya manusia (tenaga kerja), sehingga tidak banyak mengalami kesulitan / hambatan dalam pengadaan tenaga kerja.
2. Pertimbangan Sosial Ekonomi
Dilihat dari segi sosial ekonominya, maka perusahaan ini letaknya sangat strategis karena berada di tepi jalan besar dan adanya kenyataan bahwa Kotagede merupakan sentral kerajinan, khususnya perak, sehingga wisatawan cenderung untuk datang dan melihat langsung proses pembuatan kerajinan perak.
3. Pertimbangan Transportasi
Karena lokasi tersebut berada di tepi jalan besar, maka lebih memudahkan dalam hal pengangkutan baik bahan baku maupun hasil produksi, sehingga biaya transportasi dapat ditekan seminimal mungkin.
Dilihat dari lokasi perusahaan tersebut dapat disimpulkan bahwa letak perusahaan perak NARTI’S SILVER sangat strategis. Sehingga memudahkan para konsumen dalam melakukan transaksi jual beli. Disamping itu perusahaan perak NARTI’S SILVER juga menyediakan parkir yang luas, sehingga memberikan rasa nyaman bagi para konsumen yang memarkirkan kendaraan. Dengan demikian lokasi perusahaan perak NARTI’S SILVER benar-benar tepat dan proses jual beli produk perak dapat berjalan dengan lancar. Sehingga perusahaan perak NARTI’S SILVER dapat meningkatkan omzet penjualan.

C. Bahan Baku
Bahan baku berupa perak murni didapatkan dari PT. Aneka Tambang dan didistribusikan melalui Koperasi Pengrajin dan Pengusaha Perak Yogyakarta (KP3Y) dan NARTI’S SILVER juga membeli dari pihak swasta yang sudah menjadi supplyer tetap, sehingga kualitas bahan baku tetap terjaga.

D. Tenaga Kerja
1. Staff Kantor dan Administrasi : 30 orang
Karyawan Laki-laki : 15 orang
Karyawan Perempuan : 15 orang
2. Pengrajin Dalam / Workshop : 21 orang
Karyawan Laki-laki : 18 orang
Karyawan Perempuan : 3 orang
3. Pengrajin Luar : ± 150 orang
(Mereka bekerja di rumah masing-masing, kemudian disetorkan ke perusahaan NARTI’S SILVER).

E. Jenis Produk Yang Dihasilkan
Hasil produksi dari perusahaan perak NARTI’S SILVER dapat dibagi menjadi 3 (tiga) jenis, yaitu :
1. Jenis Perhiasan Wanita
Sebagai contoh berupa : cincin, bros, gelang, kalung, liontin, anting-anting, dll.
2. Jenis Perhiasan Pria
Jenis perhiasan pria ini antara lain : cincin, gelang, kalung, dll.
3. Jenis Perhiasan / Peralatan Rumah Tangga
Antara lain : pigura, sendok, coffee set, tea set, dll.

F. Proses Produksi
Dari bahan baku perak murni, dapat dibuat menjadi bermacam-macam perhiasan maupun peralatan rumah tangga yang dalam hal ini dapat dikategorikan menjadi 2 jenis, yakni perak solid/gilapan dan perak filigree/trap-trapan, sebagai contoh ada : cincin, kalung, gelang, sendok, garpu, hiasan dinding dan lain sebagainya. Secara garis besar proses produksi kerajinan perak adalah sebagai berikut :

I. PROSES PRODUKSI KERAJINAN PERAK SOLID/GILAPAN

1. Peleburan
Perak murni yang merupakan bahan baku utama dilebur dengan campuran logam lain (tembaga atau kuningan ± 7,5 %) sebagai bahan penolong/penguat. Proses ini untuk menentukan kadar perak yang dikehendaki. Dari proses ini akan kita dapatkan batangan-batangan perak, yang dalam proses berikutnya dapat kita buat menjadi kawat ataupun lempengan perak dalam berbagai ukuran.
2. Palon
Palon adalah bagian yang mengerjakan bentuk dasar dari kerajinan perak. Dalam proses ini, batangan perak yang kita dapatkan tadi kita tempa hingga mendapatkan bentuk yang lurus dan rata.
3. Ondel
Adalah merubah bentuk dasar yang telah diperoleh, menjadi bentuk yang dikehendaki.
4. Tatah
Adalah bagian yang mengerjakan ukiran untuk menghiasi barang kerajinan.
5. Stel
Tugas bagian stel adalah merangkaikan barang-barang yang telah diukir, sehingga menjadi bentuk barang yang dikehendaki.
6. Mbabar
Proses ini akan menjadikan perak tersebut matang, dengan cara dibakar kemudian dimasukkan ke dalam rebusan air tawas, secara berulang-ulang sampai putih bersih hingga siap untuk dipoles / disangling.
7. Sangling atau Poles
Adalah proses membuat mengkilat hasil kerajinan perak dengan cara digosok dengan ujung jarum baja dan busa buah lerak. Dalam proses ini juga telah digunakan mesin pemoles, biasanya untuk jenis produk perak solid atau gilapan.

II. PROSES PRODUKSI KERAJINAN PERAK FILIGREE/TRAP-TRAPAN.

1. Peleburan
Perak murni yang merupakan bahan baku utama dilebur dengan campuran logam lain (tembaga atau kuningan ± 7,5 %) sebagai bahan penolong/penguat. Proses ini untuk menentukan kadar perak yang dikehendaki. Dari proses ini akan kita dapatkan batangan-batangan perak, yang dalam proses berikutnya dapat kita buat menjadi kawat ataupun lempengan perak dalam berbagai ukuran.
2. Pengurutan
Proses pengubahan bahan baku perak (batangan) menjadi kawat perak berbagai ukuran.
3. Pembuatan Pola/Ngrancang
Proses pembuatan pola sesuai desain yang dikehendaki menggunakan
kawat yang berukuran lebih besar dari kawat yang digunakan untuk proses pembuatan isian/ornament, dengan dipres/diplepet dahulu (diameter 1,2 mm atau lebih).
4. Pembuatan Benang perak/Nampar & Mlepet
Proses pembuatan benang perak dengan cara, 2 helai kawat perak atau lebih yang ukuran diameternya kurang dari 0,21 mm dipilih menjadi satu, kemudian dipres/diplepet. Penggunaan ukuran kawat disesuaikan dengan desain yang telah ditentukan.
5. Pengisian Pola/Natrap
Proses pengerjaan ornament atau hiasan dengan kawat isian ke dalam pola yang telah jadi.
6. Matri/Pengelasan
Proses penyatuan kawat isian yang telah menjadi ornamen-ornamen pada pola, dengan cara lebih dahulu ditaburi serbuk patri kemudian disemprot dengan api.
7. Stel
Proses merangkaikan/menggabungkan pola-pola yang telah terisi ornamen-ornamen sesuai dengan desain yang telah ditentukan.
8. Mbabar
Proses ini akan menjadikan perak tersebut matang, dengan cara dibakar kemudian dimasukkan ke dalam rebusan air tawas, secara berulang-ulang
sampai putih bersih hingga siap untuk dipoles / disangling.
9. Sangling atau Poles
Adalah proses membuat mengkilat hasil kerajinan perak dengan cara digosok dengan ujung jarum baja dan busa buah lerak. Dalam proses ini juga telah digunakan mesin pemoles, biasanya untuk jenis produk perak solid atau gilapan.

G. Saluran Distribusi Yang Digunakan.

Dalam usaha memasarkan barang-barang hasil kerajinan perak ke luar negeri, maka NARTI’S SILVER menerapkan kebijaksanaan dengan mata rantai sebagai berikut :
1. Dari Produsen langsung ke Konsumen
Dalam hal ini perusahaan NARTI’S SILVER selaku eksportir (eksportir produsen), yaitu produsen langsung mengekspor barangnya ke konsumen akhir di luar negeri berdasarkan pesanan.
2. Dari Produsen ke Importir.
Dalam hal ini importer bertindak sebagai wholesaler untuk selanjutnya didistribusikan kepada pengecer di luar negeri.
3. Dari Produsen kepada Eksportir di Yogyakarta kemudian kepada Importir.
4. Dari Produsen dibeli wisatawan asing yang datang ke Yogya kemudian dibawa ke luar negeri.
5. Dari Produsen dibeli Eksportir luar Yogya, baru kemudian dikirim ke luar negeri.
6. Dari Produsen dikumpulkan oleh Koperasi kemudian dibeli Eksportir dan dijual ke luar negeri.

H. Strategi Pemasaran
a. Periklanan
 Mencetak brosur.
 Mencetak stiker.
 Mencetak kalender.
 Mencetak kaos.
 Pemasangan papan nama.
b. Promosi Penjualan
1. Pameran
2. Potongan Harga

I. Daerah Pemasaran dan Persaingan

Daerah pemasaran untuk produk yang dihasilkan oleh NARTI’S SILVER meliputi daerah-daerah seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, Ujungpandang, dan juga Yogyakarta sendiri. Sedangkan untuk daerah pemasaran luar negeri meliputi Negara-negara di Asia, Eropa, Amerika, Australia.

Dalam memasarkan produknya, NARTI’S SILVER banyak menghadapi para pesaing yang ada. Seperti kita tahu bahwa di daerah
Kotagede banyak perusahaan sejenis dan letaknya berdekatan satu sama lain. Hal ini membuktikan bahwa persaingan itu sangat kuat.

Dalam menghadapi persaingan ini perusahaan perak NARTI’S SILVER menggunakan beberapa cara agar dapat bertahan di dalam pasarnya, yaitu :
1. Menjaga kualitas
2. Pemberian harga yang relatif lebih murah
3. Penjualan secara kredit

J. Visi & Misi Perusahaan

Visi Perusahaan adalah terwujudnya perusahaan kerajinan perak yang handal dan peduli akan hasil seni budaya bangsa yang merupakan warisan budaya nenek moyang yang tak ternilai harganya.

Misi Perusahaan adalah :
o Meningkatkan perekonomian masyarakat Kotagede pada umumnya dan para pengrajin perak Kotagede pada khususnya.
o Melestarikan seni budaya kerajinan perak Kotagede.
o Memajukan pariwisata Kotagede.

3 comments:

  1. lembaran peraknya bisa didapat dimana ya? trimakasih

    ReplyDelete
  2. mksi ni jd ga ngtik lg.. dl sy pnah ngtik ni karya tulis tp ntah kmana tk cri ga ad.. ni ad yg ngtik'in lg.. eh browsing dpt hlaman ni..
    mksh mba.. slam knal dr sy Slamet...

    ReplyDelete
  3. Terima kasih ya. Berkat artikel ini saya terbantu dalam pembuatan makalah.



    Sekali lagi saya ucapkan terima kasih :D

    ReplyDelete

Please Comment here :)