Thursday, July 7, 2011

CANDI PRAMBANAN (LORO JONGGRANG)


A. LOKASI

Candi Loro Jonggran yang sering disebut Candi Prambanan terletak persis di perbatasan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Propinsi Jawa Tengah, kurang lebih 17 km kearah timur dari kota Yogyakarta atau kurang lebih 53 km sebelah barat Solo. Komplek Percandian Prambanan ini masuk ke dalam 2 wilayah DI Yogyakarta dan bagian timur masuk wilayah Propinsi Jawa Tengah. Percandian Prambanan berdiri di sebelah timur Sungai Opak kurang lebih 200 m sebelah utara Jl. Yogya-Solo.

Gugusan candi ini dinamakan “Prambanan” karena terletak di daerah Prambanan. Nama “LORO JONGGRANG” berkaitan dengan legenda yang menceritakan tentang seorang dara yang jonggrang atau gadis jangkung putrid Prabu Boko.

B. ASAL USUL NAMA

CANDI Prambanan adalah kelompok percandian Hindu yang dibangun oleh raja-raja Dinasti Sanjaya pada abad IX. Ditemukannya nama Pikatan pada candi ini dibangun oleh Rakai Balitung berdasarkan prasasti berangka tahun 856 M “Prasasti Siwargrha” sebagai manifest politik untuk meneguhkan kedudukannya sebagai raja yang besar.

Pada tanggal 20 Desember 1953 pemugaran candi induk Loro Jonggrang secara resmi dinyatakan selesai oleh Ir. Soekarno sebagai Presiden
Republik Indonesia pertama. Sampai sekarang pekerjaan pemugaran dilanjutkan, yaitu pemugaran Candi Brahma dan Candi Wisnu. Candi Brahma dipugar mulai tahun 1977 dan selesai diresmikan pada tanggal 23 Maret 1987, sedangkan Candi Wisnu mulai dipugar pada tahun 1982, selesai dan diresmikan oleh Bapak Presiden Soeharto pada tanggal 27 April 1991.

C. SEJARAH

Komplek percandian Prambanan terdiri atas latar bawah, latar tengah dan latar atas (latar pusat) yang semakin ke arah dalam makin tinggi letaknya. Berturut-turut luasnya : 390 m, 222 m, dan 110 m, latar bawah tak berisi apapun. Di dalam latar tengah terdapat reruntuhan candi-candi.

Apabila seluruhnya telah selesai dipugar, maka akan ada 224 buah candi yang ukurannya semua sama yaitu luas dasar 6 m dan tingginya 14 m, latar pusat adalah latar terpenting di atasnya berdiri 16 buah candi besar dan kecil. Candi-candi utama terdiri atas 2 deret yang saling berhadapan. Deret pertama yaitu Candi Siwa, Candi Wisnu, dan Candi Brahma. Deret kedua yaitu Candi Nandi, Candi Angsa, dan Candi Garuda. Pada ujung-ujung lorong yang memisahkan kedua deretan candi tersebut terdapat candi apit. Delapan candi lainnya lebih kecil. Empat diantaranya Candi Kelir dan Empat Candi lainnya disebut Candi Sudut. Secara keseluruhan terdiri atas 240 candi.
a) Candi Siwa
Candi dengan luas dasar 34 m dan tinggi 47 m adalah terbesar dan terpenting. Dinamakan candi Siwa karena di dalamnya terdapat arca SIWA
MAHADEWA yang merupakan arca terbesar. Bangunan ini dibagi atas 3 bagian secara vertical kaki, tubuh dan kepala/atap. Kaki candi menggambarkan “dunia bawah” tempat manusia yang masih diliputi hawa nafsu, tubuh candi menggambarkan “dunia tengah” tempat manusia yang telah meninggalkan keduniawian dan atap melukiskan “dunia atas” tempat para Dewa.
b) Candi Brahma
Luas dasarnya 20 m dan tingginya 37 m. Di dalam satu-satunya ruangan berdirilah arca Brahma berkepala 4 dan berlengan 4. Arca ini sebenarnya sangat indah tetapi sudah rusak. Salah satu tangannya memegang tasbih yang satunya memegang “kamandalu” tempat air. Keempat wajahnya menggambarkan keempat kitab suci Weda masing-masing menghadap keempat arah mata angin. Sebagai Pencipta ia membawa air karena seluruh alam keluar dari air. Tasbih menggambarkan waktu.
c) Candi Wisnu
Bentuk, ukuran relief dan hiasan dinding luarnya sama dengan candi Brahma. Di dalam satu-satunya ruangan yang ada berdirilah arca Wisnu bertangan 4 yang memgang Gada, Cakra, Tiram. Pada dinding langkan sebelah dalam terpahat relief cerita Kresna sebagai “Avatara” atau penjelmaan Wisnu dan Balarama (Baladewa) kakaknya.
d) Candi Nandi
Luas dasarnya 15 m dan tingginya 25 m. Di dalam satu-satunya ruangan yang
ada terbaring arca seekor lembu jantan dalam sikap merdeka dengan panjang 2 m. Di sudut belakangnya terdapat arca Dewa Candra. Candra yang bermata tiga berdiri di atas kereta yang ditarik 10 ekor kuda. Surya berdiri di atas kereta yang ditarik 7 ekor kuda. Candi ini sudah runtuh.
e) Candi Angsa
Candi ini mempunyai satu ruangan yang tak berisi apapun. Luas dasarnya 13m dan tingginya 22m. Mungkin ruangan ini hanya dipakai untuk kandang angsa, hewan yang biasa dikendarai oleh Brahma.
f) Candi Garuda
Bentuk, ukuran serta hiasan dindingnya sama dengan candi angsa. Di dalam satu-satunya ruangan yang ada terdapat arca kecil yang berwujud seekor naga. Garuda adalah kendaraan Wisnu.
g) Candi Apit
Luas daerahnya 6m dan tingginya 16m. Ruangan kosong. Mungkin candi ini dipergunakan untuk bersemedi sebelum memasuki candi-candi induk. Karena keindahannya ia mungkin digunakan untuk menanamkan estetika dalam komplek percandian Prambanan.
h) Candi Kelir
Luas dasarnya 1,55m dan tingginya 4,10m. Candi ini tidak mempunyai tangga masuk. Fungsinya sebagai penolak bala.

No comments:

Post a Comment

Please Comment here :)